Peroksisom
Peroksisom besarnya besarnya sekitar (0,3 - 15 μm), Peroksisom dibatasi membran tunggal. Dan peroksisom ini dihasilkan oleh retikulum endoplasma. Peroksisom ini berisi enzim serta yang paling khas ialah katalase. Enzim tersebut mengkatalis perombakan hidrogen peroksida (H2O2), yakni produk yang mempunyai potensi untuk membahayakan metabolisme sel.
Peroksisom berperan pula pada perubahan lemak menjadi karbohidrat, serta pada perubahan purin pada sel. untuk hewan, peroksisom ada dalam sel-sel hati serta ginjal. Sedangkan, di tumbuhan, ada pada berbagai macam tipe sel. Peroksisom sel-sel tumbuhan sering mempunyai kandungan bahan-bahan yang terkristalisasi.
Mikrotubulus
Mikrotubulus ialah silinder protein yang ada di sebagian besar sel hewan serta tumbuhan. Diameter luarnya sekitar 25 nm serta diameter lumennya kira-kira 15 nm. Protein yang menyusun mikrotubulin bisa disebut dengan tubulin. terdapat dua jenis tubulin, yakni α tubulin serta β tubulin. Kedua tubulin ini mempunyai susunan asam amino berbeda. Dua molekul (α tubulin serta β tubulin) bergabung untuk membentuk dimer. Dimer ialah blok bangunan yang membentuk mikrotubulus. Dimer membentuk dinding silinder berbentuk heliks. Mikrotubulus mempunyai sifat kaku hingga penting dalam mengontrol atau mempertahankan bentuk sel.
Mikrotubulus mempunyai peran pada pembelahan sel, sebab setiap kromosom bergerak menuju ke kutub pembelahan yang terikat pada gelendong mitotik bentukan mikrotubul. Disamping itu, mikrotubul bermanfaat menjadi saluran untuk arus zat sitoplasma pada sel serta merupakan suatu komponen stuktural penting dari flagela dan silia.